Sekilas Tentang Kurva-S (S-Curve) Proyek


Dear sahabat BT, hari ini Om BT akan sharing artikel tentang Kurva-S (S-Curve) Proyek. Walaupun tidak detil, setidaknya bagi sahabat yang masih baru di dunia project bisa sedikit punya bayangan tentang Kurva-S  atau S-Curve ini. 

Kurva-S atau S-Curve adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek dengan nilai akumulasi progress pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga proyek selesai. Kurva-S sudah jamak bagi pelaku proyek. Umumnya proyek menggunakan S-Curve dalam perencanaan dan monitoring schedule pelaksanaan proyek, baik pemerintah maupun swasta.

Kurva-S ini secara gampang akan terdiri atas dua grafik yaitu grafik yang merupakan rencana dan grafik yang merupakan realisasi pelaksanaan. Perbedaan garis grafik pada suatu waktu yang diberikan merupakan deviasi yang dapat berupa Ahead (realisasi pelaksanaan lebih cepat dari rencana) dan Delay (realisasi pelaksanaan lebih lambat dari rencana). Indikator tersebut adalah satu-satunya yang digunakan oleh para pelaku proyek saat ini atas pengamatan pada proyek-proyek yang dikerjakan di Indonesia. Terdapat dua macam kurva-S yakni kurva-S rencana dan kurva-S aktual.

Manfaat Penggunaan Kurva-S

Kepraktisan menggunakan alat ini menjadikannya sebagai alat yang paling banyak digunakan dalam proyek. Namun juga tidak sedikit proyek yang menjadikan alat ini hanya sebatas hiasan dinding ruang rapat proyek. Mungkin agar terlihat “keren” atau yang lain. Padahal manfaat dari Kurva-S ini cukup banyak disamping sebagai alat indikator dan monitoring schedule pelaksanaan proyek.

Ada beberapa manfaat lain dari Kurva-S yang dapat diaplikasikan di proyek, yaitu:
  • Sebagai alat yang dapat membuat prediksi atau forecast penyelesaian proyek
  • Sebagai alat untuk mereview dan membuat program kerja pelaksanaan proyek dalam satuan waktu mingguan atau bulanan. Biasanya untuk melakukan percepatan
  • Sebagai dasar perhitungan eskalasi proyek
  • Sebagai alat bantu dalam menghitung cash flow
  • Untuk mengetahui perkembangan program percepatan
  • Untuk dasar evaluasi kebijakan manajerial secara makro

Cara Membuat Kurva-S

Berikut contoh sederhana dalam membuat kurva-S tentang suatu pekerjaan pondasi yang Om BT copas dari web Ilmu Sipil sebagai berikut :

Suatu pekerjaan pondasi dengan rincian harga sebagai berikut :

•Pekerjaan persiapan @ Rp. 100.000,-
• Pekerjaan galian @ Rp. 150.000,-
• Pekerjaan lantai kerja @Rp. 200.000,-
• Pekerjaan pasir urug @Rp. 150.000,-
• Pekerjaan pasangan batu kali @Rp. 400.000,-
• Pekerjaan urugan kembali @Rp. 100.000,-
• Total harga seluruh pekerjaan pondasi = Rp. 1.100.000,-

Langkah pertama adalah memperkirakan waktu pelaksanaan masing-masing pekerjaan

• Pekerjaan persiapan @ 6 hari
• Pekerjaan galian @ 2 hari
• Pekerjaan lantai kerja @ 2 hari
• Pekerjaan pasir urug @ 1 hari
• Pekerjaan pasangan batu kali @ 3 hari
• Pekerjaan urugan kembali @ 1 hari

Apabila dijumlahkan rencana total waktu pelaksanaan adalah 15 hari. Tapi, dalam membuat kurva-S, ada item pekerjaan yang bisa dilaksanakan bersamaan, selanjutnya menghitung bobot masing-masing pekerjaan.

% Bobot Pekerjaan = (Harga pekerjaan / Harga total pekerjaan) x 100%

Misalnya menghitung bobot pekerjaan persiapan

% Bobot Pekerjaan Persiapan = (Rp 100.000 / Rp 1.100.000) x 100% = 9.09 %

Begitu juga dengan item pekerjaan lainnya.

Langkah berikutnya adalah membagi bobot pekerjaan dengan durasi kemudian meletakkan pada kolom hari pelaksanaannya. Contoh, pekerjaan persiapan = 9.09:6 = 1.52 


Berikutnya menggambar kurva-S sesuai dengan bilangan presentasi pada setiap baris item pekerjaan (huruf merah).


Setelah semua selesai maka didapatkan kurva S pekerjaan pondasi lengkap dibawah ini :


Demikian postingan Om BT Sekilas Tentang Kurva-S (S-Curve) Proyek. Semoga bermanfaat! [BT]

Belum ada Komentar untuk "Sekilas Tentang Kurva-S (S-Curve) Proyek"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Loading...
loading...