Prinsip Kerja Setrika Listrik
Dear sahabat BT, senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan melengkapi postingan Om BT tentang Setrika Listrik. Sebelumnya Om BT sudah pernah membuat postingan tentang topik ini dengan judul Mengenal Bagian-bagian Setrika Listrik. Nah hari ini Om BT akan meneruskan pembahasannya pada Prinsip Kerja Setrika Listrik.
Sahabat BT, telah kita ketahui bersama bahwa tenaga listrik sangat besar manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada industri dan rumah tangga. Sebagaimana kita ketahui pemakaian tenaga listrik lebih efisien dan efektif bila dibandingkan dengan pemakaian tenaga bentuk lain.
Dalam pemakaian tenaga listrik, tenaga listrik dapat diubah menjadi tenaga cahaya (lampu-lampu listrik), tenaga panas (alat-alat pemanas listrik), dan tenaga mekanis (motor-motor listrik), berdasarkan perubahan tenaga listrik tersebut, maka pada dasarnya alat-alat listrik rumah tangga dapat dibagi atas alat untuk:
- Memasak atau memanaskan air seperti: oven, kompor listrik, katel listrik, rice cookers dan setrika.
- Memanaskan ruangan dan mengatur sirkulasi dan suhu udara seperti: kipas angin, dan AC (Air Conditioner).
- Mencuci dan mengeringkan seperti: mesin cuci pakaian dan mesin cuci piring.
- Membersihkan lantai dan debu seperti: vacuum cleaner atau pengisap debu.
- Mendinginkan dan membekukan seperti: lemari es (freezer dan refrigerator)
Sebagaimana kita ketahui bahwa setrika listrik pada umumnya dimiliki oleh setiap rumah tangga yang berguna untuk merapikan atau melicinkan pakaian dan sejenisnya.
Setrika listrik jika dilihat dari proses kerjanya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu setrika listrik biasa dan setrika listrik otomatis. Setrika listrik otomatis sekarang ini juga telah mengalami perkembangan dengan munculnya setrika uap. Setrika listrik biasa tidak menggunakan pengatur panas, sehingga panasnya akan terus meningkat menurut waktu tersambungnya pada sumber listrik. Sedangkan setrika listrik otomatis akan terputus dari sumber listrik jika telah mencapai suhu tertentu menurut pengaturan yang diinginkan, kemudian tersambung kembali setelah suhunya berada di bawah setting suhu yang telah ditentukan. Pengaturan panas setrika otomatis ini dapat diperoleh dengan menggunakan sensor suhu yang disebut dengan thermostat. Sedangkan setrika uap mirip dengan setrika listik otomatis, pengembangannya hanya ditambahkan tank air dan sebagai media pemanasannya masih menggunakan listrik.
1. Setrika Listrik Biasa
Setrika listrik biasa tanpa pengatur panas merupakan jenis setrika yang paling sederhana. Setelah kabel listrik disambungkan pada sumber listrik, arus listrik akan mengalir dari sumber menuju elemen, kemudian seterika berangsur-angsur menjadi panas. Jika kondisi ini dibiarkan berlangsung terus, maka setrika akan rusak karena terlampau panas dan dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Oleh sebab itu, seterika jenis ini tidak boleh ditinggalkan tanpa dilepaskan dari sumber listrik.
Setrika listrik menggunakan elemen pemanas bentuk lilitan, elemen tersebut dijepitkan antara plat dasar dengan plat penjepit. Setelah setrika listrik mendapat tegangan listrik, maka elemen pemanas dialiri arus listrik, sehingga membangkitkan panas, panas tersebut akan merambat pada plat dasar dan juga menjadi panas.
Coba kita lihat gambar konstruksi setrika listrik biasa di bawah ini :
Gambar rangkaian listrik setrika biasa biasa dilihat pada gambar di bawah ini :
Keterangan Gambar :
E = Sumber Tegangan
L = Load (elemen setrika)
2. Setrika Listrik Otomatis
E = Sumber Tegangan
L = Load (elemen setrika)
2. Setrika Listrik Otomatis
Setrika listrik jenis ini lebih baik dibandingkan dengan jenis biasa. Kelebihan utama yang dimiliki adalah adanya pengatur suhu yang dapat mengendelikan on-off-nya atau tersuplai-tidaknya setrika pada sumber listrik. Kondisi ini menjamin terhindarnya pemakai dari bahaya panas setrika yang berlebihan seperti kondisi yang telah diterangkan pada seterika biasa di atas. Suhu seterika dapat diatur menurut kebutuhan panas berbagai jenis kain atau pakaian yang akan disetrika. Posisi pengatur suhu atau thermostat pada umumnya diletakkan di bawah gagang setrika.
Coba kita lihat gambar konstruksi setrika listrik otomatis di bawah ini :
Gambar rangkaian listrik setrika biasa biasa dilihat pada gambar di bawah ini :
E = Sumber Tegangan
L = Load (elemen setrika)
PS= Tombol Pengatur Suhu
BM = Saklar Bimetal
Demikian postingan Om BT tentang Prinsip Kerja Setrika Listrik. Semoga bemanfaat! [bt]
Belum ada Komentar untuk "Prinsip Kerja Setrika Listrik"
Posting Komentar