Cara Mudah Mengukur Frekuensi dan Tegangan Lisrik AC menggunakan Osiloskop

Dear sahabat BT, senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT bakal sharing terkait Cara Mudah Mengukur Frekuensi dan Tegangan Lisrik AC Mengunakan Osiloskop. Pada postingan sebelumnya Om BT sudah pernah sharing terkait Cara Mudah Mengukur Arus (ampere) dan Tegangan Listrik (volt) Menggunakan Multimeter.

Sebelum masuk kepada cara pengukuran, terlebih dahulu kita harus tahu apa itu osiloskop. Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan.Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.

Contoh Osiloskop Manual dan Bagian-bagiannya

Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait.

Semua alat ukur elektronik bekerja berdasarkan sampel data, semakin tinggi sampel data, semakin akurat peralatan elektronik tersebut. Osiloskop, pada umumnya juga mempunyai sampel data yang sangat tinggi, oleh karena itu osiloskop merupakan alat ukur elektronik yang mahal. Jika sebuah osiloskop mempunyai sampel rate 10 Ks/s (10 kilo sample/second = 10.000 data per detik), maka alat ini akan melakukan pembacaan sebanyak 10.000 kali dalam sedetik. Jika yang diukur adalah sebuah gelombang dengan frekuensi 2500 Hz, maka setiap sampel akan memuat data 1/4 dari sebuah gelombang penuh yang kemudian akan ditampilkan dalam layar dengan grafik skala XY.

Cara Mengukur Frekuensi Listrik AC menggunakan Osiloskop

Pada dasarnya Frekuensi adalah jumlah siklus gelombang dalam satu detik yang biasanya dilambangkan dengan simbol “F”. Satuan dari Frekuensi adalah Hertz (Hz). Untuk mengukur Frekuensi pada Osiloskop, kita perlu mengetahui Perioda sebuah gelombang Sinus dengan cara melihatnya dari layar Osiloskop. 



Yang dimaksud dengan Perioda adalah Waktu yang dibutuhkan satu siklus pengulangan secara lengkap. Perioda biasanya dilambangkan dengan “T”, satuan Perioda adalah detik (second). Dari gelombang sinus yang ditampilkan osiloskop seperti pada gambar diatas ini, kita dapat menghitung Frekuensinya. 

Rumus Frekuensi adalah F = 1 / T

Dimana :

F = Frekuensi (dalam satuan Hz)
T = Periode (dalam satuan second atau detik),
Cara perhitungan Perioda (T) adalah mengalikan jumlah divisi satu siklus gelombang dengan nilai waktu yang disetting pada sakelar TIME/DIV.

Jad :

F = 1 / (5ms x 4 Div)
F = 1 / 20ms (harus dikonversi ke second)
F = 1 / 0.02 second
F = 50 Hz

Cara Mengukur Tegangan Listrik AC menggunakan Osiloskop

Sebelum kita mengukur tegangan listrik AC menggunakan Osiloskop, telebih dahulu lakukan persiapan sebagai berikut:
  • Hidupkan Osiloskop dengan menekan tombol ON.
  • Sakelar TIME/DIV diputar ke 5msec (5 mili detik)
  • Sakelar VOLT/DIV diputar ke 5 Volt (artinya 1 kotak atau 1 Div pada layar Osiloskop adalah 5 Volt).
  • Pasangkan Probe pada terminal yang ingin diukur.
  • Hitung Tegangan AC berdasarkan gelombang yang ditampilkan. Contoh seperti gelombang dibawah ini :

  • Tegangan puncak adalah 2 kotak atau 2 DIV, Sakelar VOLT/DIV yang kita setting adalah 5 Volt maka hasil perhitungannya adalah 10 Volt ( 2 DIV x 5 Volt = 10 Volt)
  • Sedangkan Tegangan puncak ke puncaknya adalah 20 Volt dengan perhitungan sebagai berikut : 4 DIV x 5 Volt = 20 Volt
  • Maka hasil pengukuran tegangan AC tersebut adalah 20 Volt
Demikianlah postingan Om BT tentang Cara Mudah Mengukur Frekuensi dan Tegangan Lisrik AC menggunakan Osiloskop semoga bermanfaat. [www.blogteknisi.com]

Belum ada Komentar untuk "Cara Mudah Mengukur Frekuensi dan Tegangan Lisrik AC menggunakan Osiloskop"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Loading...
loading...